Komunitas
Beranda » Berita » Juhana Zulfan Ajak Generasi Muda Majalengka Cinta Budaya Lewat Wawasan Kebangsaan

Juhana Zulfan Ajak Generasi Muda Majalengka Cinta Budaya Lewat Wawasan Kebangsaan

Juhana Zulfan bersama stakeholder dan tokoh ajak tanamkan nilai kebangsaan dan cinta budaya dihadalan masyraakat Ligung. (Foto: Dok Juli)
Juhana Zulfan bersama stakeholder dan tokoh ajak tanamkan nilai kebangsaan dan cinta budaya dihadalan masyraakat Ligung. (Foto: Dok Juli)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Majalengka, DR. H. Juhana Zulfan mengajak generasi muda untuk kembali menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan mencintai budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.

Ajakan itu disampaikan Juhana saat memimpin kegiatan Wawasan Kebangsaan di Desa Leuweung Hapit, Dusun Cikamangi, Kecamatan Ligung, Jumat (07/11/2025).

Acara ini diikuti masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga orang tua.

"Kegiatan ini penting untuk memperkuat rasa cinta tanah air serta mengenalkan nilai-nilai kebangsaan di tengah perkembangan zaman," ujar Juhana dalam sambutannya.

Menurutnya, generasi muda perlu lebih memahami dan menghargai tradisi sebagai bagian dari jati diri bangsa.

NU Care-LAZISNU Depok Gelar Pelatihan Amil Zakat, Optimalkan Pengelolaan ZIS

“Generasi Z masih kurang memahami arti dari tradisi dan adat budaya, padahal itu harus dikembangkan dan dilestarikan,” kata Juhana.

Acara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Drs. Muhammad Jubaedi (mantan anggota DPRD Majalengka), Kepala Desa Leuweung Hapit, Babinsa setempat, dan Kapolsek Ligung AKP Suparmo.

Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan kuat terhadap penguatan nilai kebangsaan di tingkat desa.

Juhana menambahkan, pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas bersama seluruh warga negara.

Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menumbuhkan kembali semangat nasionalisme di tengah masyarakat.

Kelurahan Sawangan Depok Gelar Jambore Fest Pemuda, Pererat Kolaborasi

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jati dirinya,” tegasnya.. (***)

Jurnalis: Eko Widiantoro