SMKN 15 Garut bersinergi dengan RSUD Pameungpeuk hadirkan terobosan materi Ujikom berbasis Revolusi Industri 5.0. (Foto: Dok Ridwan)
RUZKA INDONESIA – Menjawab tantangan era digital yang semakin kompleks, SMKN 15 Garut, Jawa Barat (Jabar) menggelar sosialisasi dan sinkronisasi kurikulum terkait pembaharuan materi Uji Kompetensi (Ujikom), Rabu (17/12/2025).
Kegiatan menghadirkan narasumber ahli, yakni Kepala Bidang Mutu dan Akreditasi RSUD Pameungpeuk, DR. H. Doni Romdon Mubarokah, memberikan arahan strategis mengenai standar kelulusan siswa SMK di masa depan.
Dalam paparannya, DR. H. Doni menekankan, Revolusi Industri 5.0 bukan lagi sekedar soal otomatisasi, melainkan harmonisasi antara teknologi tinggi (AI, IoT, Robotics) dengan sentuhan manusia (human touch).
Oleh karena itu, paparnya, instrumen penilaian Uji Kompetensi harus mengalami transformasi besar agar sinkron dan relevan dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Materi Ujikom tidak boleh statis. Kita harus merancang instrumen penilaian yang komprehensif, mencakup aspek teknis, manajerial, hingga sosial kultural,” ujarnya dihadapan para guru dan staf produktif SMKN 15 Garut.
Pembaharuan materi ini tidak hanya berfokus pada hasil akhir, lanjutnya, tetapi pada proses pengukuran kompetensi yang objektif. Lebih lanjut ia menjelaskan, rancangan instrumen baru akan melibatkan lima pilar evaluasi.
Pilar evaluasi dimaksud, jelasnya meliputi portofolio, guna mengukur kedalaman teori dan rekam jejak karya siswa. Kemudian praktik dan Simulasi untuk menguji ketangkasan teknis dalam situasi kerja nyata.
Kemudian melakukan observasi langsung, untuk menilai etika kerja dan prosedur operasional standar (SOP), dilanjutkan dengan wawancara, untuk menggali kemampuan komunikasi dan aspek manajerial, ditambah kolaborasi dengan Asesor dan Industri.
Proses perancangan instrumen ini dipastikan melibatkan asesor kompetensi dan komite skema untuk menjamin validitas materi guna memastikan setiap lulusan SMKN 15 Garut memiliki sertifikasi yang diakui secara nasional maupun internasional.
“Kuncinya adalah relevansi. Dengan skema sertifikasi yang mengacu pada standar industri terbaru, kita meminimalisir gap antara kemampuan siswa dengan ekspektasi perusahaan,” tambahnya.
Sementara, Kepala SMKN 15 Garut, Rahayu menyambut baik arahan tersebut sebagai langkah konkret dalam upaya meningkatkan daya serap lulusan siswa di sekolah yang dipimpinnya.
“Dengan materi Ujikom yang telah diperbarui, siswa diharapkan tidak hanya mahir secara hard skills, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kemampuan adaptasi tinggi di tengah gempuran teknologi,” paparnya.
Kegiatan penting ini diakhiri dengan sesi diskusi intensif mengenai penyusunan bank soal dan skenario praktik yang akan segera diimplementasikan pada tahun ajaran yang akan datang. (***)
Jurnalis: Ridwan

Komentar