RUZKA INDONESIA — Kondisi ekonomi Indonesia sedang melemah dan dirasakan hampir oleh seluruh lapisan masyarakat.
Daya beli menurun, penjualan kendaraan turun, pinjaman konsumtif (KTA & pinjol) meningkat, serta maraknya judi online yang kerap dijadikan jalan darurat untuk menutup utang. Kondisi ini semakin berat dengan bencana alam yang belum sepenuhnya tertangani.
Dalam situasi sulit ini, pendekatan dakwah perlu beradaptasi. Dakwah yang terlalu teoritis dan normatif kurang relevan bagi masyarakat yang sedang berjuang memenuhi kebutuhan dasar.
Dakwah—khususnya melalui radio—perlu lebih praktis, menenangkan, dan menguatkan batin, dengan penekanan pada kesabaran, tasawuf, optimisme, serta solidaritas sosial.
Peran strategis Radio Dakwah (Rasil):
- Hadir membersamai masyarakat di tengah krisis ekonomi
*Menumbuhkan optimisme dan rasa kebersamaan
- Menggerakkan semangat saling tolong-menolong
- Menjadi media edukasi ekonomi syariah yang aplikatif
Loyalitas pendengar Rasil adalah aset besar yang dapat dikembangkan, baik untuk keberlanjutan radio maupun sebagai nilai ekonomi yang menarik bagi korporasi (misalnya bank syariah), melalui program sosial dan pemberdayaan umat.
Intinya: dakwah harus adaptif terhadap realitas sosial-ekonomi, berorientasi pada solusi praktis, penguatan spiritual, dan pemberdayaan umat di tengah krisis ekonomi. (***)

Komentar